Mengapa Harus MLM
Ingatkah Anda pada 1998, Indonesia mengalami keterpurukan dalam segikeuangan dan perekonomian? Memang bukan hanya Indonesia yang mengalami masalah ini, negara Asia lain juga merasakan krisis ekonomi dan keuangan.
Dampak krisis tersebut mengakibatkan bertambahnya kemiskinan dan pengangguran. Tahukah Anda pada waktu itu banyak para karyawan atau buruh yang di PHK bingung dan frustasi? Bagaimana mereka bangkit dari kesengsaraan keuangan? Di mana kemudian terlihat sebuah peluang usaha yang sangat menjanjikan.
Profesi MLM profesi termahal
Usaha tersebut adalah bisnis MLM. MLM merupakan terobosan terbaru di bidang pemasaran yang paling spektakuler di abad 20 (modal kecil, paling demokratis, tidak menuntut pendidikan, pengalaman kerja, dan lain-lain).
Realitas prinsip ekonomi dengan modal sekecil-kecilnya menghasilkan income sebesar-besarnya.
Dengan kenaikan income secara ekponensial, dengan jam kerja berdasarkan orang yang berada di dalam organisasi jaringan yang Anda kembangkan serta bisa dikerjakan di mana saja, kapan saja, dalam kondisi apa saja, market global, tidak membutuhkan administrasi pembukuan dan birokrasi, hingga dapat mencapai uang bekerja untuk kita (pasifincome).
Pekerjaan ini tidak membutuhkan bos. Anda adalah bos diri Anda sendiri. Bahkan bisa diwariskan.
Dalam pekerjaan konvensional, sebagai pegawai atau karyawan dalam instansi tertentu, Anda tidak dapat mewariskan pekerjaan Anda.
Saat ini, banyak pelaku bisnis MLM masuk dalam jajaran profesi- profesi termahal. Banyak di antaranya memiliki penghasilan 100 - 200 juta perbulan seperti tertulis dalam Warta Ekonomi edisi 26 Maret 2001. Profesi tersebut mampu mengungguli profesi-profesi yang bergengsi seperti entertainer, dokter, pengacara, dan pakar ekonomi.
Pemasar terkaya didapatkan dari bisnis MLM
Kemudian di tahun 2003-2004 Warta Eknomi dan Bisnis News menulis pemasar- pemasar terkaya. Dan disitu tertulis bahwa pemasar terkaya didapatkan dari bisnis MLM.
Jadi, sudah jelas bahwa bisnis MLM berdampak baik untuk Indonesia.